Manajemen Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan nasional dan tujuan kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari beberapa faktor sebagai indikator kinerja yang berhasil dicapai oleh sekolah. Manajemen Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan nasional dan tujuan kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari beberapa faktor sebagai indikator kinerja yang berhasil dicapai oleh sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengelola berbagai komponen sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang dirumuskan. Kepala sekolah menunjukkan fungsinya sebagai dua peran besar yaitu peran sebagai manajer dan peran sebagai pemimpin. Manajemen Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan nasional dan tujuan kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari beberapa faktor sebagai indikator kinerja yang berhasil dicapai oleh sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengelola berbagai komponen sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang dirumuskan. Kepala sekolah menunjukkan fungsinya sebagai dua peran besar yaitu peran sebagai manajer dan peran sebagai pemimpin.
Pemimpin
- berfokus pada perkembangan
- sebagai direktur
- mencerminkan kewenangan moral
- menantang personal
- mempunyai visi
- melatih kekuatan untuk berbagi tujuan
- mendefinisikan fakta sebagai sebuah kemungkinan
- memotivasi
- menginspirasi
- mencerahkan
Manajer
- berfokus pada pemeliharaan
- sebagai manajer
- mencerminkan kewenangaan dan birokrasi resmi
- menjaga kebahagiaan personal
- mempertahankan daftar, jadwal, dan anggaran
- memberi sanksi dan penghargaan
- mendefinisikan fakta apa adanya
- mengontrol
- memastikan
- mengkoordinasi
Manajemen sekolah adalah Suatu usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan belajar-mengajar yang optimal. Maka dengan demikian ada beberapa faktor manajemen sekolah sebagai berikut:
1. Faktor Fungsi Pokok Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik, guru-guru serta masyarakat setempat, untuk itu perlu dipahami fungsi-fungsi pokok manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan. Dalam prakteknya keempat fungsi pokok manajemen tersebut merupakan proses yang berkesinambungan.
Selanjutnya, keempat fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Perencanaan program pendidikan sedikitnya mempunyai dua fungsi utama. Pertama, merupakan upaya sistematis yang menggambarkan penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga untuk mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau sumber-sumber yang dapat disediakan.
Kedua, kegiatan untuk menggerakkan atau menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efisien dan efektif untuk menciptakan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
c. Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis dan berkesinambungan, merekam, memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat serta memperbaiki kesalahan. Pengawasan merupakan kunci keberhasilan dalam seluruh proses manajemen, perlu dilihat secara komprehensif, terpadu dan tidak terbatas pada hal-hal tertentu.
d. Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi harus memiliki sifat profesional dan manajerial. Mereka harus memiliki pengetahuan yang dalam tentang peserta didik dan prinsip-prinsip pendidikan untuk menjamin bahwa segala keputusan penting yang dibuat oleh sekolah, didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan pendidikan. Kepala sekolah khususnya, perlu mempelajari dengan teliti, baik kebijakan dan prioritas pemerintah maupun prioritas sekolah. Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus :
1. Memiliki kemampuan untuk berkolaborasi (bekerjasama) dengan guru dan masyarakat sekitar sekolah.
2. Memiliki pemahaman dan wawasan yang luas tentang teori pendidikan dan pembelajaran.
3. Memiliki kemampuan dan keterampilan untuk menganalisis situasi sekarang berdasarkan apa yang seharusnya serta mampu memperkirakan kejadian di masa depan berdasarkan situasi sekarang.
4. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah dan kebutuhan yang berbentuk efektivitas pendidikan di sekolah, dan
5. Mampu memanfaatkan berbagai tantangan sebagai peluang serta mengkonseptualkan arah baru untuk perubahan
Manajemen sekolah sebagai proses pemberdayaan sekolah dalam rangka peningkatan mutu dan kemandirian sekolah. Dengan manajemen sekolah diharapkan kepala sekolah, guru dan personil lain disekolah serta masyarakat setempat dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan, perkembangan zaman, karakteristik lingkungan dan tuntutan global.
Dalam dunia pendidikan, pemberdayaan merupakan cara yang sangat praktis dan produktif untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari kepala sekolah (manajer), para guru, dan pegawai. Proses yang ditempuh untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan produktif tersebut adalah dengan membagi tanggung jawab secara profesional kepada para guru. Satu prinsip terpenting dalam pemberdayaan ini adalah melibatkan guru dalam proses pengambilan keputusan dan tanggung jawab, melalui pemberdayaan itu diharapkan para guru memiliki kepercayaan diri.
Dalam manajemen sekolah, pemberdayaan dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja sekolah agar dapat mencapai tujuan secara optimal, efektif dan efisien. Pada sisi lain, untuk memberdayakan sekolah harus pula ditempuh upaya-upaya memberdayakan peserta didik dan masyarakat setempat, disamping mengubah paradigma pendidikan yang dimiliki oleh para guru dan kepala sekolah. Para guru dan kepala sekolah perlu lebih dahulu tahu, memahami akan hakikat, manfaat dan proses pemberdayaan merupakan cara untuk membangkitkan kemauan dan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan mengontrol diri dan lingkungannya untuk dimanfaatkan bagi kepentingan peningkatan kesejahteraan.
Sedikitnya terdapat delapan langkah pemberdayaan dalam kaitannya dengan manajemen sekolah, yaitu (1) menyusun kelompok guru sebagai penerima awal atas rencana program pembedayaan; (2) mengidentifikasi dan membangun peserta didik disekolah; (3) memilih dan melatih guru dan tokoh masyarakat yang terlibat secara dalam implementasi manajemen sekolah; (4) membentuk dewan sekolah, yang terdiri dari unsur sekolah, unsur masyarakat dibawah pengawasan pemerintah daerah; (5) menyelenggarakan pertemuan-pertemuan anggota dewan sekolah; (6) mendukung aktivitas kelompok yang tengah berjalan; (7) mengembangkan hubungan yang harmonis antara sekolah dan masyarakat; (8) menyelenggarakan loka-karya untuk evaluasi.
Pembinaan sistem pendidikan suatu sekolah tidak hanya ditentukan oleh peranan salah satu unit kerja, tetapi oleh semua unit kerja dalam lingkungan sekolah tersebut.
Sehubungan dengan itu, keberhasilan implementasi manajemen sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sedikitnya dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu efektivitas, efisiensi dan produktivitas. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan antara satu sama lain dan saling pengaruh mempengaruhi. Meskipun demikian, dalam mengukur keberhasilan suatu program atau suatu kegiatan ketiga dimensi tersebut dapat dipisahkan.
Efektivitas, efisiensi dan produktivitas manajemen sekolah harus sejak awal ditetapkan agar dapat diketahui dampaknya sejak dini terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, khususnya dalam merealisasikan berbagai program sekolah. Dengan demikian sejak awal dapat diperbaiki kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan, sementara kelebihan dan kekuatan dapat dipertahankan.
Pembinaan sistem pendidikan suatu sekolah tidak hanya ditentukan oleh peranan salah satu unit kerja, tetapi oleh semua unit kerja dalam lingkungan sekolah tersebut.
Sehubungan dengan itu, keberhasilan implementasi manajemen sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sedikitnya dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu efektivitas, efisiensi dan produktivitas. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan antara satu sama lain dan saling pengaruh mempengaruhi. Meskipun demikian, dalam mengukur keberhasilan suatu program atau suatu kegiatan ketiga dimensi tersebut dapat dipisahkan.
Efektivitas, efisiensi dan produktivitas manajemen sekolah harus sejak awal ditetapkan agar dapat diketahui dampaknya sejak dini terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, khususnya dalam merealisasikan berbagai program sekolah. Dengan demikian sejak awal dapat diperbaiki kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan, sementara kelebihan dan kekuatan dapat dipertahankan.
Pembinaan sistem pendidikan suatu sekolah tidak hanya ditentukan oleh peranan salah satu unit kerja, tetapi oleh semua unit kerja dalam lingkungan sekolah tersebut.
Sehubungan dengan itu, keberhasilan implementasi manajemen sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sedikitnya dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu efektivitas, efisiensi dan produktivitas. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan antara satu sama lain dan saling pengaruh mempengaruhi. Meskipun demikian, dalam mengukur keberhasilan suatu program atau suatu kegiatan ketiga dimensi tersebut dapat dipisahkan.
Efektivitas, efisiensi dan produktivitas manajemen sekolah harus sejak awal ditetapkan agar dapat diketahui dampaknya sejak dini terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, khususnya dalam merealisasikan berbagai program sekolah. Dengan demikian sejak awal dapat diperbaiki kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan, sementara kelebihan dan kekuatan dapat dipertahankan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu dan adanya partisipasi aktif dari anggota. Dengan demikian, efektivitas manajemen sekolah berarti bagaimana manajemen sekolah berhasil melaksanakan semua tugas pokok sekolah, menjalin partisipasi aktif masyarakat, mendapatkan serta memanfaatkan sumber daya, sumber dana dan sumber belajar untuk mewujudkan tujuan sekolah.
Referensi :
Ibrahim, Sakdian. Dkk. 2016. MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA SDN DAYAH GUCI KABUPATEN PIDIE. Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Vol 4. Nomor 1.
Komentar
Posting Komentar